"masih penantian"
by: Galuh Ginanjar Astuti
seperti buku diary dimasa kecil
diantara gudang dan almari pelangi
diantar tahun dan detik yang tertiup Angin
yang tak sengaja terbuka dan terbaca kembali
aku memilih berlalu mencampakkan cinta itu
walau aku masih mencintaimu
meski masih menyayangimu
padamu kutemukan cahaya diujung jalan
dan padamu juga ku hisap luka yang basah
aku masih setia duduk diantara air mata
mengais arti dari sebuah awan
pada pelangi ku jeritkan aroma luka
mengarah sejuta duka
harapan tinggal luluh lintah
yang tak bisa ku raba yang masih tersisa
aku hanyalah gelap dalam cahaya
auramu tlh pudar oleh sikap yang tak pasti arah
sikapmu melemahkn menyakitkan
bisumu menyurtkan langkah
seperti kemarau mnnti hujan
dan aku masih dalam penantian
masih penantian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar