Minggu, 07 Juli 2013

Andai Kalian Tahu

Andai Kamu Tahu

            Tidak pernah terfikirkan apakah hubungan tanggal lahir, bulan dan tahun itu selalu sesuai dengan ramalan Bintang or Horoscop. Tak pernah percaya itu semua karena termasuk Syirik. Tetapi kenapa ada benarnya juga ya?? (itu semua juga dari Allah kok)
            Aku lahir pada tanggal 20 oktober 1994, dan bintangku adalah libra, yeach,,, dengan simbol timbangan, yang arti dan maknanya adalah adil, (penuh dengan kebimbangan itu benar). Horoscop bintang libra banyak yang mengatakan penuh dengan kebimbangan, ceria, alwasy rame (suka ngoceh), nyenengin (muji diri sendiri), dan penuh dengan perhatian.
            Sedari aku lahir dapat dikatakan aku adalah anak yang kurang perhatian (kasian). Emang sungguh kasihan. Bukan ingin syirik (musyrik), tapi aku mengakui memang benar seorang yang berbintang libra butuh dan haus akan perhatian dan kasih sayang karena aku mengalaminya sendiri dan hak itu memang terjadi padaku.
            Dari lahir aku kurang mendapat kasiih sayang dari seorang Ayah (abah L), hemmm bukan karena aku banyak saudara atau ditinggal merantau atau apalah istilahnya kalau jauh dari seorang bapak, pasti banyak istilah yang bisa diambil (mikir degh.. :P). Tetapi aku dilahirkan dari seorang ibu yang di madu. Aku anak tunggal,ya anak tunggal tak punya saudara tapi banyak sepupu.
            Bukankah seharusnya anak tunggal itu dikasih sayangi, dan dimanja?? Tapi sayangnya aku tak pernah merasakan kemanjaan itu secara penuh. Aku hanya mendapatkan rasa manja itu ketika masih kecil, mungkin bisa di ingat di bangku SD saja aku sudah tak pernah  mendapat kasih sayank dan rasa manja.
            Aku tak pernah merasa terbebani dari semuanya. Entah status apa yang dicapkan oleh orang-orang terhadapku dan keluargaku tapi aku tak pernah mengambil pusing. Sedari kecilpun sedah banyak merasakan kepahitan dan kesakitan, karena keluarga yang rapuh. Ayah yang tegas banget gg ada kelonggaran sama sekali, sedang ibu yang juga terbatas arah geraknya. Semua sunggu berjalan begitu saja, sampai sekarang.
            Jalan hidupku tak semudah seperti pikiran oarang-orang yang melihatnya. Banyak yangmenilai hidupku penuh dengan kebahagiaan dan penuh dengan kasih sayank. Aku katakan “NO”.  (bentar yak masih cari kaca mata, klw udah ketemu lanjut)
(dan akhirnya kaca mata tidak ketemu, hilang L). Next kita lanjut gg papa gg pakek kaca J.
            Tahukan kalian apa yang di sebut perceraian??
            Ya perpisahan dalam hubungan suami istri dalam sebuah keluarga. Ada saru istilah, bahwa perceraian itu bisa mempengaruhi psikologi anak, dan aku membenarkannya. Ya memang benar. Sebenarnya aku tak pernah mempermasalhkan perceraian dalam keluargaku. Terserah mereka toh menurut mereka adalah jalan yang terbaik, ya sudah mau bagaimana lagi. Aku bukan anak kecil lagi ketika ayah dan ibuku bercerai, usiaku mungkin 15 tahun dan itupun belum sempurna aku mendapatkan umur 15 tahun. Aku berpada pada bangku SMA kelas 1. Tepat setelah ujian akhir kenaikan kelas 2 SMA. Akupun pernah sekali mendatangi sidang perceraian meraka, ya orang tuaku. Tak ada hal yang terasa menyedihkan, karena aku sedari kecil memang sudah terbiasa hidup hanya denga ibuku saja, jarang mendapat kasih sayang seorang ayah, jadi datar aja deh....
            Mungkin setelah beberapa bulan atau mungkin satu tahun setelah perceraian itu sekitar setelah habis masa iddah ibuku, beliau menikah lagi dengan seseorang yang ternyata adalah paman dari salah satu adik kelasku. Ya seperti anak yang takk pernah mendapat kasih sayang dan perhatian yang sempurna dan hanya kasih sayang yang timpang dan tidak seimbang, aku tak pernah merasakan bahagia ataupun sedih dari yang terjadi saat itu, ya... datar gtu aja... hidup aku jalani datarrrrrrrrr sekali......
            Setelah sekitar 3 bulan atau 4 mungkin, ibukku cerai  lagi,,, hahahahaha,,, sungguh hebat bukan.. J ya cerai again. Itu aku kira biasa ajah aku tak pernah memikirkannya toh akupun tidak ada urusan dengan permasalahan orang gede. Ya seperti itu lah.....
            Kalau orang bisa mengatakan anak yang kurang kasih sayang biasanya mencari kebahagiaan sendri memang benar, aku lebih bahagia ketika bersama dengan teman-temanku. Tak ada kebahagiaan yang benar2 bahagia selain bersama teman-teman ku dan menghabiskan masa SMA dengan canda tawa dan suka duka.
            Aku mendapatkan sebuah kasih sayang yang benar-benar aku rasakan tulus dari seseorang teman. Dia teman dekat, teman sekelas... betapa aku bahagia sekali bisa pernah bersamanya meski sekarang udah gg bersama lagi. Aku ingin mengungkapkan semuanya temtang apa yang aku rasakan, bukan mengemis,kasih sayank atau apa,,,, tapi memang ada benarnya aku haus akan kasih sayang yang tulus.
            Ini pengalaman pertamaku mempunyai seorang kekasih, aku benar-benar sangat bahagia karena bisa meraskan sebuah kasih sayank yang emmm ya mungkin tulus. Itu lah alasannya kenapa aku sangat bersyukur sekali dan sangat ketika duberu kesempatan sama Tuhan untuk berpacaran.
            Merasakan bahagia yang telah lama hilang, sungguh anugerah dan berkah yang benar2 indah dan wajib aku syukuri.... ya setidaknya hampir 2 tahun,,, namun setelah itu karena kebodohan anak manja yang gg ketulungan ini. Berakhir sudah kasih sayang itu. Ya... mau bagaimana lagi, mungkin Allah belum mengizinkan aku untuk bahagia lebih, dan harus fokus kepada tujuan hidupku baru nanti akan di kembalikan lagi kebahagiaanku itu.
            Aku tak pernah marah dengan semua ini (ahh masak?) ya pernah sih,,, ketika sebuah kebahagiaan yang tiba2 hilang masak sih gg marah?. Sebagai manusia pastinya punya kesal dan sedih kalau kehilangan. Ya termasuk juga aku.
            Sampai sekarang pun aku mari sangat berharap karena Allah memperkenalkan kebahagiaan dengan orang yang  tepat menurutku. Tapi enta kenapa ALLAH SEPERTINYA tiba2 tidak setuju dan memutuskan untuk memisahkan aku dan dia?. Ya,,, pasti ada hikmah yang besar sekali dibalik semua ini. Dan aku harus yakin.
            Ohhh Tuhan... Ya... Allah... jika hanya kepadaMU hamba harus berharap dan memohon pertolongan dan segalanya, sungguh Ya... Allah... Hanya sebuah KELUARGA BESAR yang penuh dengan ridho dan kebekahanMU yang hamba inginkan dan hamba IMPIKAN. Berilah hamba kesempatan untuk itu semua. Karena hamba tak pernahmerasakan hangatnya keluarga BESAR, yang di kala LEBARAn dan HARI RAYA BESAR UMAT ISLAM bisa bersama-sma berkumpul, penuh dengan kabahagiaan.

KELUARGA BESAR yang sakinah Mawaddah Warohmah. Aaaaaaammmmmmmiiiiiiinnnnnnn....... J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar